Apa lagi yang perlu dilakukan di saat begini. Menanti...menanti...itu lah separuh dari istilah kesabaran yalam lubuk hati aku sekarang. Nak mengamuk? hm..ada faedah ke..nak membebel..? aku bukan jenis membebel..tapi, tak tahu la pula bila anak meningkat dewasa.
Sebenarnya, aku tak larat dah nak simpan bebanan perasaan dalam hati ni. Nak saja aku luncurkan keluar melalui ketukan huruf di papan kekunci ini. Namun, itu tanggungjawab aku. Bersabar...moga aku mampu dan Allah turut membantu aku memberi kemampuan. Sesungguhnya terkadang, hanya lelehan air mata yang membawa keperitan itu. Siapa la wanita tanpa air mata.
Kisah kali ini, mesti mendatangkan kebingungan, tak ape lah kalau teman-teman tak memahaminya. Anggaplah aku ingin mengurangkan ras keperitan ini. Aku tetap manusia yang mempunyai batas perasaan. Batu pun lama-lama akan berlubang akibat titisan air. Ini pula jiwa halus aku.
Sabar...sabar...sabar...
No comments:
Post a Comment
Akak Nora suka baca komen anda....