bukan kupinta sendu temani,
ia hadir bukan kuingini,
sentapnya hati,
bagai kata terus mati,
dihiris tanpa erti,
disiat tanpa peduli,
terus dicaci bagaikan tuli,
manakan jadi,
tangis berhenti,
walau bibir terkunci,
hati tak cukup berhenti,
amarahnya juga berapi,
tapi...lemahnya diri,
pada kuasa Illahi,
mengapa perlu dituruti,
jika hanya dosa yang kuperolehi,
akhirnya titisan mengalir dipipi,
itu jua peneman abadi,
bukan menunjuk lemahnya peribadi,
tetapi tunduknya dengan iman dihati.
syukur dengan sabar yang dimiliki...
puitis akak...
ReplyDeleteteruskan bersabar ye kak nora ^^
ReplyDelete